Pijit Oksitosin Sebagai Upaya Meningkatkan Produksi ASI
Air Susu Ibu (ASI) adalah air susu yang dihasilkan oleh ibu dan mengandung semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi untuk kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan bayi (Mufdlilah dkk, 2017). ASI merupakan makanan bayi yang paling sempurna, praktis, murah dan bersih karena langsung diminum dari payudara ibu. ASI mengandung semua zat gizi dan cairan yang dibutuhkan bayi untuk memenuhi kebutuhan gizi di 6 bulan pertamanya (Walyani, 2015). Namun pada sebagian ibu tidak memberikan ASI eksklusif karena alasan ASInya tidak keluar atau hanya keluar sedikit sehingga tidak memenuhi kebutuhan bayinya. Salah sau cara untuk meningkatkan refleks oksitosin adalah dengan melakukan pijat oksitosin.
Pemberian ASI secara teratur dapat membantu keberlangsungan hidup yang baik bagi bayi. Anti bodi yang terdapat pada kolostrum dapat mencegah virus dan membuat bayi menjadi kuat.Kurangnya pendidikan kesehatan mengenai faktor-faktor yang dapat meningkatkan produksi ASI turut mempengaruhi pengetahuan ibu primipara yang dapat menyebabkan kurangnya volume ASI
Pengeluaran ASI yang sedikit dipengaruhi oleh berkurangnya rangsangan hormon oksitosin. Cara kerja hormon oksitosin dipengaruhi oleh kondisi psikologis, karena itu persiapan ibu pasca bersalin merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi keberhasilan menyusui, stress, rasa khawatir yang berlebihan, ketidak bahagiaan sangat berperan dalam kesuksesan menyusui (Roesli, 2012).Pijat oksitosin merupakan stimulasi yang dapat memberikan reflek let down dan dapat membantu merangsang pelepasan hormon oksitosin sehingga dapat mempertahankan produksi ASI dan memberikan rasa aman dan nyaman pada ibu. (Roesli, 2012).
Pijat oksitosin dapat dikategorikan sebagai intervensi yang aman dan cukup efektif dalam peningkatan produksi ASI atau pengeluaran ASI pada ibu post partum yang mengalami masalah dalam produksi ASI. Oksitosin diproduksi oleh kelenjar pituitary posterior, hormon oksitosin yang masuk ke dalam aliran darah ibu dan merangsang sel otot di sekeliling alveoli berkontraksi sehingga dengan pijatan di daerah tulang belakang akan memberikan rasa nyaman dan rileksasi, menghilangkan stress dan dengan begitu hormon oksitosin keluar dan akan membantu pengeluaran air susu ibu. Kolostrum yang menetes atau keluar merupakan tanda aktifnya reflex oksitosin.
Pijatan di daerah payudara akan membantu peningkatan produksi ASI. Setelah dilakukan penerapan kombinasi pijat oksitosin didapatkan hasil bahwa produksi ASI mengalami peningkatan, ibu merasa lebih rileks dan bahagia, payudara ibu terlihat lunak dan kosong setelah menyusui, Frekuensi menyusu bayi lebih sering, tidur cukup yaitu 2-3 jam setelah menyusu dan BAK lebih dari 7x per hari. Pada artikel ini menunjukkan bahwa penerapan kombinasi pijat oksitosin dan teknik marmet efektif untuk meningkatkan pengeluaran ASI, aman dan memberikan efek relaksasi bagi ibu menyusui karena hormon prolaktin yang dilepaskan (Lestari, 2017). Pijat oksitosin dilakukan pada ibu postpartum dengan durasi 3 menit dan frekuensi pemberian pijatan 2 kali sehari. Pijat ini tidak harus dilakukan oleh petugas kesehatan tetapi dapat dilakukan oleh suami atau keluarga yang lain
Kegiatan ini merupakan bentuk Pengabdian Masyarakat Dosen dan Mahasiswa di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Raya Dalam, tepatnya di Posyandi Kusuma Jaya di Gang Raya 5 yang dilaksanakan pada hari Jumat Tanggal 17 April 2021. Kegiatan ini dihadiri oleh Petugas Puskesmas dan Kader Posyandu. Adapun peserta pada kegiatan ini berjumlah 19 ibu hamil dan ibu menyusui. Tindak lanjut dari kegiatan ini, kami melakukan kunjungan rumah kepada 6 orang ibu menyusui untuk dilakukan pijat oksitosin dan mengevaluasi hasil dari pijat oksitosin yang dilakukan tersebut sebagaimana yang tergambar pada grafik di bawah ini.
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa setelah pijit oksitosin terjadi peningkatan produksi ASI pada ibu menyusui , rerata produksi ASI sebelum di pijit oksitosin sebanyak 84,1 cc dan setelah dilakukan pijit oksitosin meningkat menjadi 96,8 cc.
Dokumentasi oleh : Indri Erwhani, Sri Ariyanti, Sufiana, Rahayu S