Pengabdian Kepada Mayarakat SPEOS (Stimulasi Pijat Endorphin, Oksitosin dan Sugestif)

Pengabdian Kepada Mayarakat SPEOS (Stimulasi Pijat Endorphin, Oksitosin dan Sugestif)

Air Susu Ibu merupakan makanan terbaik yang dibutuhkan bayi dalam 6 bulan pertama kehidupannya (Melyansari et al., 2018). Dampak yang terjadi pada bayi yang tidak diberikan ASI adalah bayi akan mudah terkena penyakit yang akan mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan akan terhambat dikarenakan bayi tidak memperoleh zat kekebalan tubuh dan tidak mendapat makanan yang bergizi serta berkualitas yang didapatkan dari ASI (Awaliyah, 2015).. Pemberian ASI diawal kelahiran akan meminimalkan risiko kematian bayi hingga 45%., dan keberhasilan ASI ekslusif sangat ditentukan pada awal pemberian ASI di hari pertama kelahiran.

Pemberian ASI ekslusif dapat terkendala akibat ASI belum keluar (Widhiani et al., 2019).  Penyebab Proses produksi ASI tidak lancar juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor nutrisi, perawatan payudara, faktor isapan bayi,faktor sosial budaya, faktor menyusui serta faktor psikologis. Adapun Upaya yang bisa dilakukan pada ibu postpartum untuk meningkatkan produksi ASI dengan teknik non farmakologi banyak metode yang bisa dilakukan mulai dari pijat marmet, pijat oksitosin, pijat Woolwich maupun areola dan rolling massage. Saat ini berdasarkan hasil penelitian terkait, intervensi keperawatan yang dapat diterapkan untuk membantu meningkatkan produksi ASI ibu psot partum yaitu metode SPEOS (Stimulasi Pijat Endorphin, Oksitosin dan Sugestif).  

Metode SPEOS adalah metode yang unik karena menggabungkan pijat oksitosin, pijat endorfin, dan pemberian sugestif untuk meningkatkan suplai ASI yang rendah. Metode SPEOS menggabungkan tiga mekanisme. Pertama, pijat oksitosin yang merangsang pelepasan hormon oksitosin untuk meningkatkan suplai ASI. Yang kedua adalah pijat endorfin. Pinjat endorfin ini adalah teknik dengan sentuhan dan pijatan ringan yang dapat merangsang dan melepaskan hormon endorfin. Hormon ini juga berpengaruh untuk merangsang hormon prolaktin dan oksitosin, yang memberikan kondisi rileks pada tubuh pasca melahirkan. Ketiga, pemberian sugestif, yang menitikberatkan pada afirmasi positif untuk memberikan rasa percaya diri pada ibu menyusui. Ini mendukung ibu untuk dapat menyusui bayinya dan menyusui adalah aktivitas yang menyenangkan dan mudah (Fitriani, Ismafiaty., & Nadira., 2019).

 

Dosen STIK Muhammadiyah Pontianak Ns. Hidayah., M.Kep beserta Ns. Uji Kawuryan, M.Kep dan Ns Surtikanti., M.Kep melibatkan juga 1 tenaga kependidikan yaitu Rikayati., M.Pd serta 4 mahasiswa aktif Prodi Ners yaitu Nuratika, Nadila Fatureisha, Tri Winarni dan Yola Kamisa melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yaitu “Upaya Meningkatkan Produksi ASI Ibu Postpartum dengan Menggunakan Metode SPEOS (Stimulasi Pijat Endorphin, Oksitosin dan Sugestif) di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Rengas”. Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat ini merupakan bagian dari Catur Dharma Perguruan Tinggi.

Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini dilakukan selama 2 hari yaitu dari tanggal 3-4 Agustus 2022 dan dibantu oleh 4 orang kader posyandu  di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Rengas yaitu Desa Jeruju Besar dan Desa Sungai Rengas. Metode SPEOS ini dilakukan pada 5 ibu nifas minimal 6-24 jam pertama hingga minggu ke-5 setelah melahirkan.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan ini dapat memberikan alternative pilihan metode non farmakologi yang dapat digunakan oleh ibu postpartum dalam meningkatkan produksi ASI. Metode non farmakologi ini lebih murah, mudah, non invasif, dan dapat diterima serta tanpa efek samping. Dalam kegiatan ini paara ibu-ibu nifas dan keluarga beserta kader diajarkan tentang langkah-langkah melakukan  metode SPEOS (Stimulasi Pijat Endorphin, Oksitosin dan Sugestif) yang dikemas dalam bentuk video edukatif dan kegiatan demonstrasi sehingga keluarga maupun kader posyandu serta bidan desa juga sewaktu-waktu dapat secara mandiri mengajarkan kepada ibu postpartum yang bersalin di wilayah kerja Puskesmas Sungai Rengas, sehingga hambatan ibu dalam menyusui di minggu pertama dapat teratasi dengan baik.

Bidan Koordinator KIA dan Gizi Puskesmas Sungai Rengas yaitu Bidan Lilis dan  Bidan Nurhasanah, sangat menyambut baik kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan dari rumah ke rumah tersebut, dimana kegiatan ini dapat menambah pengetahuan ibu nifas yang rata-rata baru memiliki pengalaman pertama memiliki anak tentang cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah dalam pemberian ASI dengan menggunakan metode SPEOS . Tak Lupa para kader dan para ibu nifas yang dikunjungi mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen -dosen dan tenaga kependidikan serta mahasiswa STIK Muhammadiyah Pontianak yang telah melakukan PKM di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Rengas ini.

 

Doc. Ns. Hidayah, M.Kep.