STIK MUHAMMADIYAH PONTIANAK GELAR SOSIALIASASI PENGGUNAAN MASKER DENGAN BENAR DAN ETIKA BATUK
Pengabdian kepada masyarakat (PKM) merupakan satu diantara Tri Dharma Perguruan Tinggi yang wajib dilaksanakan oleh dosen dan melibatkan mahasiwa guna untuk pengembangan soft skill pada mahasiswa.Pengabdian masyarakat juga merupakan upaya membantu masyarakat dalam meningkatkan derajat kemandirian secara umum dan kesehatan pada khususnya.
Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak merupakan salah satu kampus swasta di Pontianak yang berfokus pada bidang keperawatan. Melihat pentingnya penggunaan masker dan etika batuk yang harus diajarkan sejak dini memberikan kesempatan untuk para dosen dan mahasiswa mengambil peran dalam pemberian pendidikan dini terkait hal tersebut.
Kegiatan ini dilakukan di paud mutiara di wilayah Pontianak Timur dengan jumlah total 16 siswa dan 5 guru. Kegiatan ini di buka dengan memperkenalkan diri, memperkenalkan penyakit menular melalui batuk, etika batuk dan cara pemasangan masker untuk anak-anak baik jenis masker menggunakan tali langsung pakai dan masker dengan tali, aplikasi pemasangan masker diajarkan dengan cara bermain sambil belajar dengan anak-anak paud mutiara.
Ketua pelaksana pengabdian masyarakat Ns.Tri Wahyuni,.S.Kep,.M.Kep tim Ns.Parliani,.MSN , Bebbie Aprianto,S.Kom, Edi Januardi, Iqbal Saputra, Dian Puspita dan Roy Sandi. Mengaharapkan kegiatan ini dapat memberikan efek perubahan perilaku kepada anak ketika mengalami batuk. serta dapat mengaplikasikan penggunaan masker dan etika batuk dengan baik dan benar sehingga tidak terjadi penularan penyakit melalui batuk di lingkungan sekitar.
Kepala sekolah Ibu Teti Yustati,.S.Pd berpendapat tentang kegiatan pengabdiaan masyarakat yang diselenggarakan oleh STIK Muhammadiyah Pontianak sangat bermanfaat bagi anak Paud Mutiara menjadikan anak dapat mengaplikasikan menggunakan masker dengan benar dan melakukan etika batuk tak lupa mengucapkapkan Terima Kasih Ilmu yang diberikan oleh dosen dan tim kepada sekolah kami.
Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang harus tetap dilakukan tindak lanjut guna melihat keberhasilan penurunan penyakit menular melalaui batuk khusus nya pada usia dini.