EDUKASI KESEHATAN SEKSUAL DAN REPRODUKSI PADA REMAJA

Melalui RisetMu Bacth VI, tim Dosen ITEKES Muhammadiyah Kalimantan Barat, melalui skim program kemitraan masyarakat melaksanakan promosi kesehatan remaja. Fokus pada edukasi tentang kesehatan seksual dan reproduksi remaja dengan bekerja sama dengan dua sekolah Menengah Pertama (SMP) milik persyarikatan Muhammadiyah di Kota Pontianak, yaitu SMP Muhammadiyah 1 dan SMP Muhammadiyah 2

EDUKASI KESEHATAN SEKSUAL DAN REPRODUKSI PADA REMAJA

Masa remaja adalah fase kehidupan antara masa kanak-kanak dan dewasa, dari usia 10 hingga 19 tahun. Ini adalah tahap unik dari perkembangan manusia dan waktu yang penting untuk meletakkan dasar kesehatan yang baik. Dalam masa perkembangannya, remaja membutuhkan informasi, termasuk pendidikan seksualitas secara komprehensif sesuai dengan usianya. Remaja memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan hidup, menerima pelayanan kesehatan secara merata, tepat dan efektif pada lingkungan yang aman dan mendukung. Remaja membutuhkan kesempatan untuk berpartisipasi secara bermakna dalam perancangan dan pemberian intervensi untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan mereka.

Pemberian informasi selama pubertas memiliki peran penting dalam peningkatan pengetahuan remaja. Informasi yang kurang, akan menyebabkan kurangnya pemahaman remaja tentang kesehatan reproduksi dan pembentukan sikap positif pada kesehatan reproduksi.  Pemberian pengetahuan dan pembelajaran tentang kesehatan reproduksi berbasis sekolah sangat diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan tindakan pencegahan pada remaja.

Melalui RisetMu Bacth VI, tim Dosen ITEKES Muhammadiyah Kalimantan Barat, melalui skim program kemitraan masyarakat melaksanakan promosi kesehatan remaja. Fokus pada edukasi tentang kesehatan seksual dan reproduksi remaja dengan bekerja sama dengan dua sekolah Menengah Pertama (SMP) milik persyarikatan Muhammadiyah di Kota Pontianak, yaitu SMP Muhammadiyah 1 dan SMP Muhammadiyah 2.

Program ini bertujuan meningkatkan pengetahuan, membentuk sikap dan perilaku positif dalam menghadapi pubertas dan pemeliharaan organ reproduksi. Kegiatan yang dilakukan adalah memberikan pendidikan kesehatan pada remaja tentang tanda-tanda pubertas, cara menjaga kebersihan area reproduksi/organ genetalia. Kegiatan lainnya dengan menyebarkan brosur dan penempelan poster pada tiap sekolah. ”Lebih lanjut nantinya akan dibuat podcast tentang kesiapan remaja dalam menghadapi pubertas dan pemeliharaan kesehatan organ reproduksi. Program ini mendukung program-program yang dijalankan secara nasional khususnya bidang kesehatan reproduksi remaja” ujar Dr. Lidia, M.Kes sebagai ketua tim pada kegiatan ini.

Peningkatan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi remaja dan perubahan-perubahan yang terjadi di masa pubertas dapat membantu remaja untuk lebih siap menghadapi masa pubertas. Program pendidikan kesehatan seksual dan reproduksi pada remaja dalam menghadapi pubertas merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan.

Dari hasil evaluasi yang dilakukan setelah kegiatan berlangsung, kegiatan ini terbukti meningkatkan pengetahuan siswa dalam menghadapi pubertas dan perawatan organ reproduksinya dengan. Ada perbedaan pengetahuan secara signifikan dari sebelum dan setelah program dilaksanakan dengan nilai p=0,000 (p<0,01) dengan indicator skor mean pretest 3,43±SD 2,36 dan skor mean postest 7,26±SD 1,79. Dengan mean difference 3,83±SD 2,57.

Diharapkan remaja nantinya mampu mengambil keputusan yang tepat dan bertanggung jawab dalam menjaga kesehatan reproduksinya, adab bergaul dengan lawan jenis seperti yang telah di ajarkan dalam Al-Qur’an.