PEMANFAATAN HERBAL SEBAGAI TERAPI KOMPLEMETER DIABETES MELLITUS DAN LUKA KAKI DIABETIK
Untuk membantu penanganan penyakit diabetes dan luka kaki diabetik, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat ITEKES Muhammadiyah Kalbar melakukan kegiatan bina kader kesehatan desa melalui workshop tentang pemanfaatan herbal sebagai terapi komplementer atau pengganti dalam mengobati penyakit diabetes dan luka kaki diabetik. Kegiatan ini dilakukan di Desa Sungai Ambangah, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat dan diikuti oleh 30 kader desa yang aktif membangun desa.
Penyakit Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit yang hingga saat ini mengalami peningkatan dan masih menjadi yang sulit untuk disembuhkan secara total. Merujuk data dari International Diabetes Federation memaparkan angka penderita Diabetes didunia saat ini mencapai 537 Juta jiwa, dan diprediksi akan mengalami peningkatan ditahun-tahun selanjutnya. Indonesia juga menjadi negara yang berada di Top Five dengan jumlah penderita diabetes terbanyak dikawasan Asia Pasifik. Masyarakat yang mengalami DM tidak hanya terjadi pada mereka yang berada di kota, bahkan di pelosok desa pun penyakit ini terjadi. Pada masyarakat yang hidup di Desa, akses Kesehatan masih menjadi masalah klasik yang saat ini masih terjadi, jauhnya pelayanan Kesehatan serta minimnya informasi Kesehatan berdampak pada kondisi penderita DM yang semakin memburuk. Bahkan data menunjukkan adanya masyarakat yang meninggal akibat infeksi luka kaki diabetik.
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat ITEKES Muhammadiyah Kalbar yang telah berhasil lolos Hibah Risetmu Batch VI pada skema Pengabdian kepada Masyarakat, Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, melakukan Bina kader Kesehatan Desa, melalui kegiatan workshop tentang pemanfaatan Herbal sebagai terapi diabetes mellitus dan luka kaki diabetik. Kegiatan dilakukan dalam upaya penyebaran infomasi Kesehatan khususnya terkait luka kaki diabetik serta bagaimana cara melakukan perawatannya.
Tim Dosen yang diketuai oleh Ns. Kharisma Pratama,MNS., dengan anggota tim Ns. Jaka Pradika, M.Kep.,Ns. Syahid M.Kep., dan Sandi Fransisko Pratama, S.Si.,M.Si, menjelaskan berbagai macam tanaman herbal yang dapat dijadikan sebagai terapi komplementer atau terapi pengganti dalam mengobati penyakit diabetes dan luka diabetik. Tanaman herbal tersebut seperti Kunyit, Jahe, Lidah Buaya atau Aloe Vera, Cocor Bebek, dan lainnya yang mana tanaman tersebut sangat mudah diolah serta mudah ditemukan di sekitaran desa. Kegiatan ini juga melibatkan Mahasiswa semester IV Prodi Ners ITEKES Muhammadiyah Kalbar yaitu Erik Pratama, Jessica Febriani, dan Anjly, yang menjadi observer dan fasilitator peserta.
Kegiatan berlangsung di Desa Sungai Ambangah, Kecamatan Sungai Raya, Kab. Kubu Raya, Kalimantan Barat pada hari Selasa tgl 28 Februari 2023 bertepatan dengan tgl 7 Sya’ban 1444 H. Peserta yang mengikuti kegiatan berjumlah 30 orang yang mana merupakan kader desa yang aktif turut serta dalam membangun desa sungai ambangah dengan berbagai macam kegiatan, salah satunya pada bidang bina Kesehatan desa.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan PKM ini terbagi menjadi tiga sesi yaitu pada sesi pertama Tim Dosen memberikan penjelasan tentang pemanfaatan herbal sebagai terapi dan pengobatan luka kaki diabetik, kemudian pada sesi kedua diisi dengan tanya jawab ataupun diskusi, terakhir tim mengajarkan pengolahan produk atau tanaman herbal untuk perawatan luka kaki diabetik. Hasilnya adalah peserta merasa bertambah ilmu dan wawasannya tentang bagaimana melakukan perawatan luka kaki diabetik dengan menggunakan produk herbal serta bersemangat untuk membantu warga desa yang menderita penyakit tersebut. Imbuhnya”.
Ketua Kader Desa Sungai Ambangah Ibu Pungky Wahyuningrum, saat penutupan menuturkan bahwa peserta merasa terbantu dan mendapatkan pengetahuan dengan kegiatan PKM yang dilaksanakan. Menurut dia, Informasi yang disampaikan merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, khususnya untuk para kader desa yang selama ini sangat haus akan wawasan tentang perawatan sederhana pada penderita DM. “Setelah kegiatan ini, harapannya adalah kami mampu dan bersemangat dalam membantu masyarakat yang sakit”, Imbuhnya.
(Dok: PKM Kharisma)